Film Epik Fantasi dari Mitologi Tiongkok
Creation of the Gods II: Demon Force adalah film fantasi epik asal Tiongkok yang disutradarai oleh Wuershan, dirilis pada awal 2025. Film ini adalah sekuel dari Creation of the Gods I: Kingdom of Storms, dan menjadi bagian kedua dari trilogi yang diadaptasi dari novel klasik abad ke-16 Investiture of the Gods (Fengshen) oleh Xu Zhonglin. (Wikipedia)
🧭 Ringkasan Cerita
Setelah peristiwa drama besar di film pertama, kini konflik mencapai puncaknya: Kerajaan Xiqi berada di bawah ancaman serangan besar dari pasukan Dinasti Shang. (iqilin.com) Di tengah perang, Jiang Ziya (Huang Bo) dan Ji Fa (Yu Shi), dibantu para dewa dan makhluk abadi dari Kunlun, memimpin penduduk dan pasukan Xiqi untuk mempertahankan tanah air mereka. (verayea.com)
Sementara itu, Raja Yin Shou (Fei Xiang) yang licik — dengan bantuan istrinya Daji, yang rupanya bersemayam roh rubah jahat — berniat memanfaatkan sihir hitam dan kekuatan supranatural untuk menegakkan kekuasaan Shang. (chinadailyhk) Pertempuran berlangsung tidak hanya dengan pedang dan pasukan, tetapi juga magi dan monster. (iqilin.com)
Di sisi Xiqi, para pahlawan abadi seperti Yang Jian, Nezha, dan Yin Jiao muncul sebagai sekutu penting dalam menjaga kota dari kehancuran. (iqilin.com) Sementara itu, konflik internal dan aliansi berubah seiring rahasia kuno mulai terungkap, dan perebutan "Fengshen Bang" — gulungan ilahi yang menentukan siapa yang akan menjadi dewa — menjadi semakin sengit.
✨ Daya Tarik Utama Film
-
Pertempuran Epik & Efek Visual: Film ini menyajikan adegan perang besar, makhluk mitologis, dan duel magis yang spektakuler. Kritikus memuji skala besar pertempuran dan koreografi efek CGI-nya. (Roger Ebert)
-
Drama & Hubungan Karakter: Selain perang, film menampilkan konflik batin para tokoh seperti Ji Fa dan Deng Chanyu, serta alur emosional antara manusia dan makhluk abadi. (Roger Ebert)
-
Mitologi Klasik: Karena adaptasi dari Investiture of the Gods, film ini kental dengan unsur mitologi Tiongkok—dewa, roh rubah, pahlawan abadi—tapi dikemas dalam format modern blockbuster. (Roger Ebert)
🔍 Pro dan Kontra Menurut Penonton & Kritikus
-
Kelebihan: Sinematografi dan skala besar film mendapat pujian tinggi, terutama di layar besar seperti IMAX. (Roger Ebert)
-
Kekurangan: Beberapa penonton mengkritik CGI tertentu (misalnya karakter Yin Jiao) terasa kurang realistis, dan alur cerita dianggap agak rumit atau kurang padu. (Kompas)
-
Review Umum: Menurut Rotten Tomatoes, film mendapat respon positif dari kritikus dengan skor yang cukup tinggi. (Rotten Tomatoes)